Hitman: Agent 47 (2015) NEW SOURCE 720p HDRip

Info: http://www.imdb.com/title/tt2679042/
Release Date: 21 August 2015 (USA)
Genre: Action, Crime, Thriller
Stars: Rupert Friend, Hannah Ware, Zachary Quinto
Quality: NEW SOURCE 720 HDRip
Encoder: Algoon@Ganool.ag
Encoder Notes: Clean version, NO SUBTITLES HARDCODED.
Source: 720p HDRip X264 AC3-EVO
Subtitle: Indonesia, English
Synopsis:
An assassin teams up with a woman to help her find her father and uncover the mysteries of her ancestry.


Fantastic Four (2015) HD

Quality: NEW 720p HDTS
Language: English
Resolution: 1280*554
Size: 600MB
Encoder: SHQ
Source: 720p HD TS NEW VIDEO XVID-EVE
Subtitle: Indonesia, English
Synopsis:
Four young outsiders teleport to an alternate and dangerous universe which alters their physical form in shocking ways. The four must learn to harness their new abilities and work together to save Earth from a former friend turned enemy.



Yoshi Sudarso, Power Rangers Pertama dari Indonesia





WASHINGTON DC — Serial televisi Power Rangers yang bercerita tentang lima pahlawan super yang bersatu untuk memerangi kejahatan tentunya sudah tidak asing lagi. Namun, siapa yang menyangka jika di balik topeng dan seragam Power Rangers berwarna biru ada sosok pria kelahiran Indonesia, Yoshi Sudarso.
Sejak kecil Yoshi memang gemar menonton serial televisi Power Rangers. Ia bahkan mempelajari berbagai gerakan-gerakan dari kelima pahlawan super tersebut. Namun, tidak pernah terpikir olehnya jika kelak seragam dan topeng berwarna biru tersebut akan dikenakannya.
“Ini adalah sesuatu yang saya impi-impikan sejak kecil,” kenang pria berusia 25 tahun ini. “Rasanya sangat senang bisa mengenakan seragam tersebut untuk pertama kalinya. Seragam ini milik saya,” lanjutnya dengan bangga.
Pada awalnya Yoshi sama sekali tidak tertarik untuk menjadi seorang aktor. “Saya dulu berencana untuk mengajar matematika di SMA,” ujar pria yang pernah menekuni bidang matematika saat masih kuliah dulu.
Di sela-sela kesibukannya saat kuliah dulu, Yoshi gemar mencari uang tambahan dengan bekerja di tempat casting.
“Saya senang berada di lokasi syuting dan melihat para pemain pemeran pengganti beraksi,” cerita pria yang hijrah ke Amerika ketika berumur 9 tahun ini. “Mereka sangat baik hati dan banyak memberikan saya pelajaran,” lanjutnya.
Dari situ Yoshi mulai tertarik untuk menjadi seorang pemain pemeran pengganti.
“Setelah lulus kuliah saya bekerja di Universal Studios sebagai pemain pemeran pengganti. Lalu saya pindah ke Hollywood dan bekerja sebagai pemain pemeran pengganti untuk sebuah pertunjukan,” kenang Yoshi
Berbekal ilmu bela diri yang ia pelajari melalui Internet dan juga serial televisi Power Rangers, serta film-film yang diperankan oleh Jackie Chan, Yoshi kemudian mengikuti audisi untuk serial televisi Power Rangers Super Megaforce pada 2012.
“Teman saya bilang ada panggilan casting untuk film Power Rangers. Oya? Bagaimana caranya bisa ikut? Saya lalu berusaha menjadi detektif untuk mencari tahu,” canda Yoshi yang pada waktu itu belum memiliki agen.
Akhirnya Yoshi mengikuti audisi bersama adiknya, Peter Adrian.
“Mereka suka sama adik saya. Saya bukan orang yang tepat untuk peran yang dicari dalam film Power Rangers Super Megaforce,” ujar pria yang kini tinggal di Los Angeles, California ini.
Sejak mengikuti panggilan casting tersebut, Peter menjadi akrab dengan para krunya. Ketika ada panggilan casting untuk serial televisi Power Rangers yang berikutnya yaitu Power Rangers Dino Charge, Peter pun dihubungi oleh kru casting.
“Peter mengajak saya untuk audisi. Saat itu saya sudah memutuskan untuk menjadi pemain pemeran pengganti. Tapi Peter menginginkan saya berada di sana untuk mendukungnya, dengan harapan kami jadi punya kesempatan lebih untuk bisa mendapatkan peran,” ujar pria yang masih suka menikmati masakan Indonesia seperti nasi goreng dan lumpia ini.
Sayangnya Yoshi gagal di tahap ketiga casting.
“Prosesnya sangat lama. Saya lalu pergi ke luar kota. Ketika kembali, ternyata Peter berusaha menghubungi saya. Dia bilang mereka ingin saya kembali untuk audisi di tahap akhir,” kata Yoshi.
Akhirnya Yoshi kembali melakukan audisi. Kali ini ia audisi untuk peran Power Ranger biru, setelah sebelumnya ia di audisi untuk Ranger yang lain.
“Saya melihat mereka tersenyum dan suka dengan apa yang saya lakukan,” ujar Yoshi, menambahkan bahwa untuk audisi kali ini, ia berlatih dengan Peter hingga lima jam di malam sebelumnya.
Setelah satu bulan, akhirnya Yoshi mendapat keputusan bahwa ia telah terpilih untuk memerankan karakter impiannya, yaitu Power Ranger biru.
“Itu benar-benar kabar yang sungguh menyenangkan untuk saya,” ujar Yoshi.
Rencananya serial televisi Power Rangers Dino Charge ini akan ditayangkan pada 2015, yang merupakan musim tayang yang ke-22.

Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Sudah dua bulan lamanya Microsoft merilis Windows 10, dan sejak dirilis ada sekitar 50 juta user yang menginstall sistem operasi baru ini. Mungkin kamu termasuk salah satu yang menginstall sistem operasi baru ini. Di tengah pahitnya user yang tidak senang dengan Windows 8, Microsoft akhirnya menggabungkan Windows 7 dan Windows 8 menjadikannya Windows 10. Selain itu Microsoft juga menggratiskan upgrade bagi pengguna Windows 7 dan Windows 8.X ke Windows 10.
Butuh waktu bagi user untuk menyesuaikan sistem operasi baru, kadang-kadang ada beberapa software yang mereka perlukan ternyata tidak kompatible. Ini membuat mereka tidak ingin move on ke sistem operasi baru. Bagi kamu yang sudah upgrade ke Windows 10 tapi ingin kembali ke Windows sebelumnya karena alasan apa pun. Berikut ini WinPoin berikan tutorial cara downgrade Windows 10 ke Windows 8.1.

Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Tidak seperti Windows 8.X, Microsoft menyediakan pengaturan roll back di aplikasi Settings baru yang memudahkan user untuk kembali ke versi sistem operasi sebelumnya dengan sekali klik.
Jika kamu tidak suka Windows 10 atau memiliki permasalahan yang rumit, Microsoft menambahkan pengaturan “Go back to Windows 8.1” bagi kamu yang upgrade dari Windows 8.1 ke Windows 10 atau “Go back to Windows 7” bagi kamu yang upgrade dari Windows 7 ke Windows 10.


Pertama-tama buka aplikasi Settings atau gunakan shortcut keyboard Win+I.

Setelah itu buka Update & security dan klik Recovery.

Jika semua pengaturan benar maka kamu akan melihat opsi Go back to Windows 8.1. Untuk memulainya klik tombol Get started.
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Kemudian kamu akan melihat 4 alasan kenapa kamu ingin downgrade. Pilih salah satu dan klik Next.
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Setelah itu akan muncul pemberitahuan kalau ada beberapa apps dan program yang harus kamu install kembali. Selain itu mungkin kamu juga akan kehilangan beberapa pengaturan yang sebelumnya kamu atur di Windows 10. Untuk melanjutkan klik Next.
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Lalu ingat password yang kamu gunakan pada Windows 8.1 atau password akun Microsoft dan klik Next.
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Setelah itu klik Go back to Windows 8.1 dan biarkan proses selesai.
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1
Cara Downgrade Windows 10 ke Windows 8.1

Proses yang diperlukan untuk downgrade tergantung dari pengaturan sistem yang kamu gunakan. Dari pengalaman WinPoin, kira-kira butuh waktu 1 jam untuk melakukan downgrade dari Windows 10 ke Windows 8.1. Selain itu jika kamu sudah selesai downgrade, cek semua aplikasi dan software yang ada.

4 Tips Untuk Memperbaiki Disk Usage 100% Pada Windows

Komputer kamu sering hang? Kalo Windows emang sering gitu sih.. Kecuali kalau kamu menggunakan Windows 8.x atau Windows 10, tapi beberapa orang masih mengalami hal ini ketika menggunakan sistem operasi tersebut. Jadi kenapa komputer kamu sering hang?
Usut punya usut, ternyata sistem drive kamu berjalan dengan 100%. Tentu ini sangat tidak benar.. Versi terbaru Windows memiliki masalah dengan drive yang bekerja lebih keras, sehingga memperlambar sistem operasi. Masalah ini berpengaruh pada HDD dan SSD. (Baca: 5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Membeli Hardisk)

Untuk itu kali ini WinPoin akan memberikan beberapa tutorial cara memperbaiki disk usage 100% pada Windows.

Kinerja Lambat? Check Disk Usage Terlebih Dahulu

Masalah kinerja kebanyakan terjadi dikarenakan Search (Windows+Q) untuk menemukan file dan program, atau apapun yang ada di drive kamu.
Untuk mengetahui apakah permasalahannya dari sini, kamu bisa mengetahuinya dengan menekan Ctrl+Alt+Del dan pilih Task Manager. Tapi perlu kamu perhatikan, perlu waktu yang agak lama untuk membuka Task Manager karena kinerja komputer yang lemot.


Pada tab pertama pilih Processes, kemudian klik kolom Disk. Jika kamu memiliki masalah dengan drive performance, akan muncul nilai 100% dan bewarna merah.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu punya beberapa solusi yang bisa dilakukan.

1# – Mungkin Ada Malware yang Bersarang di Komputer Kamu

Seperti kebanyakan masalah komputer lemot, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kalau komputer kamu belum terkena malware. Software antivirus harus bisa menangani masalah ini, entah itu gratis atau pun berbayar. Setidaknya antivirus bawaan Windows, Windows Defender sudah bisa menangani masalah ini kalau sering diupdate, meskipun drive terbebani karena proses scanning.
Jika ancaman ditemukan, maka segera hapus mereka dan restart komputer, sebelum proses scanning diteruskan. Mudah-mudahan dengan cara ini masalah dapat terselesaikan, jika tidak terselesaikan coba cara di bawah ini.

2# – Matikan Windows Search untuk Meningkatkan Disk Performance

Kemungkinan masalah yang terjadi selanjutnya adalah Windows Search. Ada sebuah bug dari Windows 10 dan Windows 8 yang disebut dengan “search loop” yang meningkatkan load pada system drive.
Untuk menghentikan hanya untuk sesaat saja sampai Windows reboot, buka Command Prompt (Admin) dengan mengklik kiri pada Start Menu dan ketikkan perintah seperti di bawah ini:
net.exe stop “Windows search”
Untuk mematikan Windows Search atau Indexing secara permanen, tekan Win+R dan ketikkan service.msc, tekan Enter. Pada window Service, temukan dan buka Windows Search sehingga akan terbuka Windows Search Properties. Di bawah Startup type, pilih Disabled. Disini kamu juga bisa klik Stop untuk menghentikan service. Klik Ok untuk menyimpan pengaturan.


Setelah beberapa saat mematikan Windows Search, kinerja Windows 8.x atau Windows 10 akan meningkat. Jika tidak kamu bisa melanjutkan cara di bawah ini.

3# – Disable XX Service

Untuk beberapa alasan, xx service menjadi salah satu masalah kinerja disk yang membuat komputer lemot di Windows 8.x dan Windows 10. Untuk mengatasi masalah ini, buka Command Prompt dan ketikkan perintah:
net.exe stop superfetch

Sekali lagi, butuh beberapa saat untuk meningkatkan kembali kinerja komputer kamu. Kamu juga harus menjalankan Check Disk di Command Prompt:
chkdsk.exe /f /r
Kamu akan diberitahukan kalau komputer harus reboot untuk menyelesaikan Check Disk, jadi pastikan kamu mengeluarkan semua aplikasi dan menyimpan data terselebih dahulu.
Jika cara di atas masih juga belum menyelesaikan masalah komputer kamu, ada kemungkinan bahwa hal lain yang menyebabkan masalah ini.

4# – Coba Cek Flash

Saat ini kita sudah jarang sekali melihat flash, ini dikarenakan ia menjadi salah satu aspek paling rentan, terjadi banyak serangan berasal dari Flash. Hal ini tampaknya menjadi salah satu penyebab paling umum untuk hard disk usage 100% pada Windows 10 dan versi awal Windows, ketika kamu menggunakan browser Chrome. (Baca: 40% Pengguna Komputer Masih Menggunakan Java dan Flash Lama yang Berbahaya)
chrome://plugins
Kamu akan melihat plugin flash player dari sini, ia terpasang untuk melihat video atau game flash.


Klik tombol Disable dari Adobe Flash Player hingga ia bewarna abu-abu. Tunggu beberapa saat dan cek Task Manager. Masalah kinerja pada system drive akan teratasi. Coba restart ulang Chrome jika masalah ini masih terus berlanjut.

Disk Usage Selalu 100%??

Sederhananya jika komputer kamu selalu menampilkan disk usage 100% bahkan ketika kamu sudah menggunakan semua cara di atas, maka masalah sebenarnya ada pada hardware yang kamu gunakan. Beberapa waktu yang lalu WinPoin juga mengalami masalah ini, disk usage selalu 100%. Kami berspekulasi kalau hardisk yang rusak atau adanya bad sector, ternyata PSU yang rusak.


Mungkin hardisk kamu sudah berumur dan waktunya ganti, atau kabel yang harus diganti. Alternatifnya, mungkin ada masalah yang berhubungan dengan Windows defrag tool. Jika komputer kamu mencoba untuk defrag hardisk, tapi kamu menggunakan SSD, ini adalah masalah yang serius. Kamu bisa menyelesaikan masalah ini dengan Task Scheduler (Win+Q, masukan task scheduler) dan disable semua task scheduled disk defrag. (Baca: #WinExplain: Apakah SSD Drive di Windows 8 Perlu di Defrag??)

Apakah kamu pernah mengalami masalah disk usage 100% pada Windows 10 atau Windows 8? Katakan kepada kami melalui kolom komentar bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah tersebut, siapa tahu teman-teman lain bisa terbantu.

5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Membeli Hardisk

Saat ini hardisk merupakan salah satu komponen utama dalam dunia komputer. Tidak jarang beberapa dari kamu harus mengganti hardisk setiap tiga tahun atau lima tahun sekali. Selain untuk berjaga-jaga backup dari hardisk failure, juga untuk mengikuti perkembangan besarnya kapasitas hardisk dari aplikasi-aplikasi saat ini.
Tapi ada begitu banyak pilihan hardisk di toko-toko, mana yang terbaik untuk kamu? Hardisk mana pun yang kamu beli sebenarnya tidak masalah. Tapi lebih baik mengetahui mana hardisk yang pas untuk kebutuhkan kamu. Berikut ini WinPoin akan memberikan beberapa tips sebelum membeli hardisk baru.

Hardisk vs SSD

Hal pertama yang menjadi perhatian disini adalah pilihan antara Hardisk dan SSD. Sementara ini SSD adalah evolusi dari HDD, selain memenuhi kebutuhan HDD, SSD sendiri memiliki teknologi yang lebih baik dari HDD. Buat kamu yang belum tahu, SSD adalah drive yang menggunakan flash memory untuk menyimpan data berbeda dengan HDD yang menggunakan disk. Ia seperti flashdisk berukuran besar. Lalu apakah hanya itu saja perbedaan dari keduanya??


SSD memiliki proses yang lebih cepat untuk melakukan read dan write data. SSD membutuhkan power yang sedikit. SSD tidak menggunakan disk sehingga tidak berisik saat digunakan dan memiliki umur yang lebih lama. Kira-kira itulah kelebihan SSD. Sayangnya harganya SSD lebih mahal daripada HDD, selain itu untuk kapasitasnya lebih kecil dari HDD.
Jadi jika kamu memikirkan masalah biaya, lebih baik kamu memilih HDD. Kalau kamu ingin membutuhkan backup, sebaiknya kamu membeli HDD. Kalau kamu cuma menggunakan sistem operasi dan menangani banyak file atau software yang sering diakses setiap harinya, lebih baik pilih SSD. Ini akan mempercepat membuka file atau software ketika kamu bekerja.

Ukuran Fisik

 


Jika kamu telah memutuskan untuk membeli HDD atau SSD, hal yang perlu kamu pikirkan lainnya adalah ukuran dari keduanya. Tidak ada banyak pilihan ukuran drive, hanya drive 3.5 inc atau drive 2.5 inc.
Untuk HDD, data disimpan pada disk yang berputar, yang berarti membutuhkan lebih banyak disk untuk kapasitas yang besar. Untuk itu HDD desktop cenderung memiliki ukuran 3.5 inc dengan kapasitas maksimal 4TB, sedangkan HDD laptop cenderung berukuran 2.5 inc dengan kapasitas maksimal 2TB.
Di sisi lain, SSD dibuat lebih kecil karena mereka tidak memerlukan banyak komponen besar seperti disk. Karena itu juga SSD lebih banyak memiliki ukuran 2.5 inc. Tapi kamu juga bisa memasangnya di konektor 3.5 inc, ada adaptor tambahan untuk menghubungkannya ke 2.5 inc.
Hal lain yang bersakutan dengan HDD dan SSD adalah mereka berdua menggunakan konektor SATA. HDD yang lebih lama dibuat sebelum adanya SATA, biasanya menggunakan konektor IDE. Untuk hardisk external biasanya terhubung dengan port USB.

Spesifikasi dan Kinerja

Hal ketiga yang perlu kamu ketahui ketiga ingin membeli hardisk adalah spesifikasi dan kinerja dari HDD dan SSD. Dengan mengetahuinya maka kamu akan mengetahui apa yang pas untuk kebutuhan kamu.



Kapasitas penyimpanan: HDD memiliki banyak variasi kapasitas penyimpanan, untuk saat ini yang paling besar adalah 4TB. Disisi lain, SSD sangat kecil dan belum bisa mencapai 1TB.
Kecepatan transfer: Kinerja HDD ditentukan oleh banyak faktor, tapi yang terpenting adalah RPM (revolutions per minute atau putaran per menit). RPM yang tinggi berarti bisa mentransfer data lebih cepat ke drive lain. Selain itu jangan pedulikan kecepatan SATA. Misalnya, drive modern biasanya bertuliskan 3.0GB dan 7200 RPM. Tidak ada HDD yang bisa mencapai kecepatan 3.0GB, tapi drive 7200 RPM selalu lebih cepat dari drive 5400 RPM.
Cache space: Ketika hardisk melakukan transfer data dari satu bagian ke bagian lain, mereka membutuhkan area khusus dari memory yang disebut dengan cache. Cache yang besar akan memungkinkan data yang ditransfer lebih cepat. HDD modern dapat memiliki ukuran cache mulai dari 8MB sampai 128MB.
Access times: HDD memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, seperti waktu yang dibutuhkan melakukan proses read dan write ke drive. Tapi ada pula dua HDD yang memiliki 7200 RPM tapi salah satu dari mereka yang lambat ketika melakukan reposisi read. Tak ada standart yang bisa membandingkan access time. Tapi sebagian besar hardisk hari ini berada di tingkat yang sama.




Kalau kamu mencari yang bisa read dan write dengan cepat, SSD adalah jawabannya. Selama kecepatan konektor SATA mendukung, maka SSD bisa mencapai kecepatan maksimal.
Tingkat failure: Karena HDD menggunakan mekanik, keausan pasti terjadi dari waktu ke waktu, tapi tidak semua HDD mengalami keausan yang sama. Beberapa model cenderung akan rusak 6 bulan dan yang lain memiliki masa hidup melebihi 6 tahun. Untuk SSD, dari data StorageReview mereka bisa bertahan lebih lama dengan tingkat failure 2 juta per jam dari HDD yang tingkat failure 1,5 juta per jam. Tapi untuk penyimpanan jangka panjang yang tidak digunakan sehari-hari, HDD lebih bisa diandalkan daripada SSD.

Harga

Setelah kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhkan, kini kamu juga perlu melihat dompet. Hitung kebutuhan data kamu sehingga kamu bisa berhemat beberapa giga dari kapasitas hardisk yang seharusnya kamu beli.



Sebagai contoh, HDD WD Black 1TB harganya Rp 1,2 juta yang artinya pergiga berharga Rp 1200. Sedangkan WD Black 2TB harganya Rp 2,2 juta yang artinya pergiga berharga Rp 1100. Sedangkan untuk kapasitas paling tinggi, WD Black 4TB berharga Rp 3,8 juta yang artinya pergiga berharga Rp 925. Jika kamu membandingkannya dengan kapasitas langsung tentu akan mahal, tapi jika kamu hitung tiap giga harganya lebih murah. Jika data kamu lebih penting daripada uang tentu tidak masalah kamu mengambil yang 4TB.




Sedangkan untuk SSD memang terkenal sangat mahal. Sebagai contoh kita akan mengambil CORSAIR Force Series LS 60 GB berharga Rp 800 ribu yang berarti Rp 13.000 pergiganya. Untuk CORSAIR Force Series LS 120 GB berharga Rp 1,2 juta yang berarti Rp 10.000 pergiganya. Sedangkan untuk kapasitas paling tinggi dari SSD CORSAIR adalah Neutron Series GTX 480 GB berharga Rp 5,8 juta yang berarti Rp 12.000 pergiganya.
Seperti yang kamu lihat dari ilustrasi di atas, HDD menawarkan harga yang murah untuk kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan SSD.

External vs Internal


Hal terakhir yang perlu kamu ketahui sebelum membeli hardisk adalah apakah hardisk ini diletakkan di komputer sebagai internal atau hanya untuk backup sebagai external.
Drive external biasanya digunakan untuk backup. Mereka biasanya terhubung dengan komputer menggunakan USB 2.0 yang memiliki kecepatan maksimal 480 Mb/s atau model yang baru dengan USB 3.0 dengan kecepatan maksimal 5Gb/s. Oleh sebab itu sangat tidak cocok untuk digunakan kegiatan sehari-hari karena transfer data yang lambat, seperti misalnya menjalankan sistem operasi. Untuk kelebihan drive external, kamu bisa mebawanya kemana saja. Mereka bisa dipasang di komputer manaja saja ketika kamu membutuhkannya.
Jika kamu membutuhkan kecepatan dan tidak perlu dibawa kemana-mana, atau sistem kamu membutuhkan hardisk yang baru maka kamu bisa memilih menggunakannya sebagai internal. Selain itu drive external biasanya juga terhubung dengan komputer menggunakan kabel SATA atau IDE untuk drive model lama.

Sekarang kamu telah mengetahui ketika ingin membeli hardisk baru. Tentu setelah membelinya kamu harus tetap melakukan perawatan secara rutin agar umur hardisk atau SSD awet. Apakah kamu punya tips lain ketika akan membeli hardisk atau SSD? Jika iya tinggalkan lah di kolom komentar di bawah ini.

40% Pengguna Komputer Masih Menggunakan Java dan Flash Lama yang Berbahaya


java dan flash merupakan beberapa komponen yang seringkali membawa celah keamanan di komputer. tidak heran jika baik oracle maupun adobe rajin mengupdate java dan flash. namun sayangnya tidak semua pengguna komputer rajin melakukan update, bahkan banyak diantara mereka yang masih menggunakan java dan flash versi lama!

menurut facts penelitian yang dilakukan oleh websense, forty% request java ternyata berasal dari java 6 general version. padahal versi ini sudah digantikan dengan versi 7 sejak 2 tahun yang lalu, bahkan supportnya sudah dihentikan sejak april 2013 lalu.

menggunakan java versi lama dan tidak melakukan update secara rutin bisa beresiko terhadap adanya eksploit. java merupakan salah satu gerbang bagi hacker untuk melakukan eksploit terhadap komputer.

tidak jauh berbeda dengan java, 40% pengguna komputer juga tidak menggunakan flash versi terbaru. bahkan 1% diantaranya masih menggunakan flash yang dirilis lebih dari 2 tahun lalu. padahal flash juga merupakan salah satu gerbang serangan utama.

baik java maupun flash bisa didownload dan diupdate secara gratis. so..kenapa tidak melakukan update? replace aja yuk..! ;)