5 Hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Membeli Hardisk

Saat ini hardisk merupakan salah satu komponen utama dalam dunia komputer. Tidak jarang beberapa dari kamu harus mengganti hardisk setiap tiga tahun atau lima tahun sekali. Selain untuk berjaga-jaga backup dari hardisk failure, juga untuk mengikuti perkembangan besarnya kapasitas hardisk dari aplikasi-aplikasi saat ini.
Tapi ada begitu banyak pilihan hardisk di toko-toko, mana yang terbaik untuk kamu? Hardisk mana pun yang kamu beli sebenarnya tidak masalah. Tapi lebih baik mengetahui mana hardisk yang pas untuk kebutuhkan kamu. Berikut ini WinPoin akan memberikan beberapa tips sebelum membeli hardisk baru.

Hardisk vs SSD

Hal pertama yang menjadi perhatian disini adalah pilihan antara Hardisk dan SSD. Sementara ini SSD adalah evolusi dari HDD, selain memenuhi kebutuhan HDD, SSD sendiri memiliki teknologi yang lebih baik dari HDD. Buat kamu yang belum tahu, SSD adalah drive yang menggunakan flash memory untuk menyimpan data berbeda dengan HDD yang menggunakan disk. Ia seperti flashdisk berukuran besar. Lalu apakah hanya itu saja perbedaan dari keduanya??


SSD memiliki proses yang lebih cepat untuk melakukan read dan write data. SSD membutuhkan power yang sedikit. SSD tidak menggunakan disk sehingga tidak berisik saat digunakan dan memiliki umur yang lebih lama. Kira-kira itulah kelebihan SSD. Sayangnya harganya SSD lebih mahal daripada HDD, selain itu untuk kapasitasnya lebih kecil dari HDD.
Jadi jika kamu memikirkan masalah biaya, lebih baik kamu memilih HDD. Kalau kamu ingin membutuhkan backup, sebaiknya kamu membeli HDD. Kalau kamu cuma menggunakan sistem operasi dan menangani banyak file atau software yang sering diakses setiap harinya, lebih baik pilih SSD. Ini akan mempercepat membuka file atau software ketika kamu bekerja.

Ukuran Fisik

 


Jika kamu telah memutuskan untuk membeli HDD atau SSD, hal yang perlu kamu pikirkan lainnya adalah ukuran dari keduanya. Tidak ada banyak pilihan ukuran drive, hanya drive 3.5 inc atau drive 2.5 inc.
Untuk HDD, data disimpan pada disk yang berputar, yang berarti membutuhkan lebih banyak disk untuk kapasitas yang besar. Untuk itu HDD desktop cenderung memiliki ukuran 3.5 inc dengan kapasitas maksimal 4TB, sedangkan HDD laptop cenderung berukuran 2.5 inc dengan kapasitas maksimal 2TB.
Di sisi lain, SSD dibuat lebih kecil karena mereka tidak memerlukan banyak komponen besar seperti disk. Karena itu juga SSD lebih banyak memiliki ukuran 2.5 inc. Tapi kamu juga bisa memasangnya di konektor 3.5 inc, ada adaptor tambahan untuk menghubungkannya ke 2.5 inc.
Hal lain yang bersakutan dengan HDD dan SSD adalah mereka berdua menggunakan konektor SATA. HDD yang lebih lama dibuat sebelum adanya SATA, biasanya menggunakan konektor IDE. Untuk hardisk external biasanya terhubung dengan port USB.

Spesifikasi dan Kinerja

Hal ketiga yang perlu kamu ketahui ketiga ingin membeli hardisk adalah spesifikasi dan kinerja dari HDD dan SSD. Dengan mengetahuinya maka kamu akan mengetahui apa yang pas untuk kebutuhan kamu.



Kapasitas penyimpanan: HDD memiliki banyak variasi kapasitas penyimpanan, untuk saat ini yang paling besar adalah 4TB. Disisi lain, SSD sangat kecil dan belum bisa mencapai 1TB.
Kecepatan transfer: Kinerja HDD ditentukan oleh banyak faktor, tapi yang terpenting adalah RPM (revolutions per minute atau putaran per menit). RPM yang tinggi berarti bisa mentransfer data lebih cepat ke drive lain. Selain itu jangan pedulikan kecepatan SATA. Misalnya, drive modern biasanya bertuliskan 3.0GB dan 7200 RPM. Tidak ada HDD yang bisa mencapai kecepatan 3.0GB, tapi drive 7200 RPM selalu lebih cepat dari drive 5400 RPM.
Cache space: Ketika hardisk melakukan transfer data dari satu bagian ke bagian lain, mereka membutuhkan area khusus dari memory yang disebut dengan cache. Cache yang besar akan memungkinkan data yang ditransfer lebih cepat. HDD modern dapat memiliki ukuran cache mulai dari 8MB sampai 128MB.
Access times: HDD memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja, seperti waktu yang dibutuhkan melakukan proses read dan write ke drive. Tapi ada pula dua HDD yang memiliki 7200 RPM tapi salah satu dari mereka yang lambat ketika melakukan reposisi read. Tak ada standart yang bisa membandingkan access time. Tapi sebagian besar hardisk hari ini berada di tingkat yang sama.




Kalau kamu mencari yang bisa read dan write dengan cepat, SSD adalah jawabannya. Selama kecepatan konektor SATA mendukung, maka SSD bisa mencapai kecepatan maksimal.
Tingkat failure: Karena HDD menggunakan mekanik, keausan pasti terjadi dari waktu ke waktu, tapi tidak semua HDD mengalami keausan yang sama. Beberapa model cenderung akan rusak 6 bulan dan yang lain memiliki masa hidup melebihi 6 tahun. Untuk SSD, dari data StorageReview mereka bisa bertahan lebih lama dengan tingkat failure 2 juta per jam dari HDD yang tingkat failure 1,5 juta per jam. Tapi untuk penyimpanan jangka panjang yang tidak digunakan sehari-hari, HDD lebih bisa diandalkan daripada SSD.

Harga

Setelah kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhkan, kini kamu juga perlu melihat dompet. Hitung kebutuhan data kamu sehingga kamu bisa berhemat beberapa giga dari kapasitas hardisk yang seharusnya kamu beli.



Sebagai contoh, HDD WD Black 1TB harganya Rp 1,2 juta yang artinya pergiga berharga Rp 1200. Sedangkan WD Black 2TB harganya Rp 2,2 juta yang artinya pergiga berharga Rp 1100. Sedangkan untuk kapasitas paling tinggi, WD Black 4TB berharga Rp 3,8 juta yang artinya pergiga berharga Rp 925. Jika kamu membandingkannya dengan kapasitas langsung tentu akan mahal, tapi jika kamu hitung tiap giga harganya lebih murah. Jika data kamu lebih penting daripada uang tentu tidak masalah kamu mengambil yang 4TB.




Sedangkan untuk SSD memang terkenal sangat mahal. Sebagai contoh kita akan mengambil CORSAIR Force Series LS 60 GB berharga Rp 800 ribu yang berarti Rp 13.000 pergiganya. Untuk CORSAIR Force Series LS 120 GB berharga Rp 1,2 juta yang berarti Rp 10.000 pergiganya. Sedangkan untuk kapasitas paling tinggi dari SSD CORSAIR adalah Neutron Series GTX 480 GB berharga Rp 5,8 juta yang berarti Rp 12.000 pergiganya.
Seperti yang kamu lihat dari ilustrasi di atas, HDD menawarkan harga yang murah untuk kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan SSD.

External vs Internal


Hal terakhir yang perlu kamu ketahui sebelum membeli hardisk adalah apakah hardisk ini diletakkan di komputer sebagai internal atau hanya untuk backup sebagai external.
Drive external biasanya digunakan untuk backup. Mereka biasanya terhubung dengan komputer menggunakan USB 2.0 yang memiliki kecepatan maksimal 480 Mb/s atau model yang baru dengan USB 3.0 dengan kecepatan maksimal 5Gb/s. Oleh sebab itu sangat tidak cocok untuk digunakan kegiatan sehari-hari karena transfer data yang lambat, seperti misalnya menjalankan sistem operasi. Untuk kelebihan drive external, kamu bisa mebawanya kemana saja. Mereka bisa dipasang di komputer manaja saja ketika kamu membutuhkannya.
Jika kamu membutuhkan kecepatan dan tidak perlu dibawa kemana-mana, atau sistem kamu membutuhkan hardisk yang baru maka kamu bisa memilih menggunakannya sebagai internal. Selain itu drive external biasanya juga terhubung dengan komputer menggunakan kabel SATA atau IDE untuk drive model lama.

Sekarang kamu telah mengetahui ketika ingin membeli hardisk baru. Tentu setelah membelinya kamu harus tetap melakukan perawatan secara rutin agar umur hardisk atau SSD awet. Apakah kamu punya tips lain ketika akan membeli hardisk atau SSD? Jika iya tinggalkan lah di kolom komentar di bawah ini.

Post a Comment